Sejarah Desa

    1. SEJARAH DESA

Segala sesuatu yang ada di dunia ini karena ada yang membuat / menciptakan. Begitu juga dengan nama sebuah desa itu ada karena ada yang membuat nama desa tersebut, bila desa-desa lain tidak lepas dari sejarah, begitu juga dengan desa Bokor juga tidak luput dari asal usul tersebut.

Menurut sejarah dan legenda yang disampaikan sesepuh dan tetua yang ada di Desa Bokor, Sejarah terbentuknya wilayah dan pemerintahan desa yang ada sekarang ini tidak diketahui secara pasti dan tidak pernah ditemukan dokumen sejarah dari pemerintahan desa sebelumnya, namun dapat dijelaskan disini bahwa sebelum menjadi sebuah desa, Bokor merupakan sebuah pedukuhan yang bernama Dukuh Ketangi Desa Tumpang Distrik Pakis Kabupaten Pasuruan. Beriwayat dari Mbah Buyut Wati yang menemukan sebuah Bokor, maka Dukuh Ketangi kemudian dinamakan Desa Bokor.

Terbentuknya Desa Bokor tidak luput dari beberapa tokoh yang melakukan kegiatan Bedah Kerawang, antara lain :

         - Bedah Kerawang Pertama ( Kyai Achmad Kubro )

Kyai Achmad Kubro merupakan orang pertama yang melakukan bedah kerawang di Desa Bokor. Beliau wafat di Desa Biting Kecamatan Sukodono Kabupaten Lumajang.

PENGIKUT :

                   1) Ki Abunawas / Ki Cebong

Ki Abu Nawas / Ki Cebong adalah seorang prajurit Pangeran Diponegoro. Ki Ahmad Kubro, sang guru yang memerintahkan Ki Cebong pergi ke arah selatan menemukan sebuah mata air dan diminta mendirikan pondok tempat tinggal. Selain itu, Ki Cebong juga mendapat perintah menjaga anak perempuan Ahmad Kubro yang bernama Nyi Jeding yang pada akhirnya dinikahinya. Ki Cebong beserta isterinya akhirnya menemukan sumber air yang dimaksud Ahmad Kubro yang sudah pindah ke Lumajang sampai akhir hayatnya. suami istri ini membuka hutan, dan diberilah nama Desa Bunder yang berarti lahan baru berbentuk bulat. Ki Cebong justru diangkat sebagai kepala desa Bunder dan tidak ditangkap oleh Belanda. Pada Tanggal 1 September 1867 M nama Bunder berganti nama menjadi Sumber Ringin sampai sekarang. Ki Cebong pun berganti nama menjadi Abunawas. Jasa Abunawas menemukan mata air yang sangat berguna bagi masyarakat dan membangun Desa Bunder, pemerintah Belanda memberi tanda kehormatan. Ki Abunawas wafat pada 19 Juli 1878, hari Rabu Kliwon tanggal 3 Rajab tahun DAL dan dimakamkan di atas lereng lokasi pemandian ini. Selanjutnya untuk mengenang pendiri desa selalu diadakan acara bersih desa.

2)  Kyai Wirokromo    

Wafat di Setinggil Brage Desa Bokor tahun 1879 pada hari Rabu Pon, tanggal 17 Rajab.

3)  Raden Mas Munaib

Wafat di Belong Sumberpasir, kemudian hidup kembali dan wafat untuk selamanya di Setinggil Brage Desa Bokor.

4)  Kyai Mergojoyo (dari Surakarta) 

Wafat di Setinggil Brage Desa Bokor.

5)  Siti Kumaiyah ( Istri Kyai Mergojoyo )

Wafat di Setinggil Brage. Karena senang menanam jenar, maka dijuluki Siti Jenar.

6)  Nyai Pendet

Adalah pembantu dari kelima orang tersebut di atas, wafat di Setinggil Brage Desa Bokor.

7)  Raden Maskumambang

Wafat di Orong-Orong Desa Bokor.

 

              - Bedah Kerawang selanjutnya diteruskan oleh:

1)   Bu Nyai Natran Kusumo dari Tegal Rejo, Malang, Jawa Timur.

2)   Kyai Saipan, keturunan dari Kyai Mergojoyo

3)   Kyai Maki Dirjo dari Solo.

4)   Kyai Srimo dari Madura, wafat di Desa Duren Sewu, Bangil, Pasuruan.

 

Narasumber : Sesepuh Pinisepuh , Tokoh Adat ,Tokoh Masyarakat dan Tokoh agama Desa Bokor.

 

Petilasan :

  1. Kyai Wirokromo, bertempat di rumahnya P. Satam (RT. 01 / RW. 01).
  2. Kyai Mergojoyo, bertempat di rumahnya Kyai Ifran Yusuf (RT. 01/RW. 01).
  3. Kyai Saipan, bertempat di rumahnya Petinggi Arianto (RT. 01/RW. 01).
  4. Bu Nyai Natran Kusumo, bertempat di rumahnya H. Anwar (RT. 03/RW. 01).
  5. Kyai Maki Dirjo, bertempat di rumahnya P. Dulsipin (RT. 08 / RW. 02).
  6. Kyai Srimo, bertempat di rumahnya Nyai Tarub (RT. 03 / RW. 01).

 

 

  1. 2. SEJARAH KEPEMIMPINAN

Pemerintahan Desa Bokor Mulai Berdiri Dengan Kepala Pemerintahan Pertama Kali Yaitu Bapak Mergojoyo. Secara Lebih Jelas Tentang Silsilah Pemerintahan Desa Bokor Sebagai Berikut :

  1. PETINGGI I   :  KYAI MERGOJOYO

Yang sebelumnya menjadi Kamituwo Dukuh Ketangi Desa Tumpang, Order Distrik Pakis, Kabupaten Pasuruan.

  1. PETINGGI II :  KYAI SAIPAN

Kyai Saipan merupakan keturunan dari Kyai Mergojoyo.

  1. PETINGGI III :  KYAI MAKI DIRJO
  2. PETINGGI IV :  KYAI ONDOYONO

Merupakan keturunan Kyai Mergojoyo yang menjabat sebagai Petinggi IV pada tahun 1933, dan pada tahun 1938 pergi haji dan dijuluki H. Abdul Ajis.

  1. PETINGGI V  :  KYAI IRSAN BANUREJO

Kyai Irsan Banurejo merupakan keturunan Kyai Maki Dirjo yang menjabat sebagai Petinggi V dan dibekukan pada tahun 1948. Kemudian dipimpin oleh PPKN. Chabib keturunan dari Nyai Natran Kusumo.

  1. PETINGGI VI :  MUSTAKIM

Merupakan keturunan dari Kyai Mergojoyo. Diangkatnya Bapak Mustakim merupakan awal dimulainya pemilihan Kepala Desa secara langsung oleh rakyat.

  1. PETINGGI VII         :  SUSALIM WP (1978 S/D 1989)

Adalah keturunan Kyai Mergojoyo, tahun 1978 belum habis masa jabatannya kemudian dipimpin oleh Karteker dari Brimob bernama Sukardi Sutopo.

  1. PETINGGI VIII : SUKARDI SUTOPO (TAHUN 1989)
  2. PETINGGI IX   :  ARIFIN (1990 S/D 1999)

Arifin merupakan keturunan dari Kyai Maki Dirjo.

  1. PETINGGI X    :  ARIANTO (1999 S/D 2008)

Arianto merupakan keturunan dari Kyai Mergojoyo.

  1. PETINGGI XI   :  ARIFIN (2008 S/D 2013)
  2. PETINGGI XII  :  MOKH. ENDRO (2014 S/D 2019)
  3. PETINGGI XII  :  ARIANTO (2019 S/D 2025)